Friday, January 15, 2010

TRIANGLE LOVE ~story 3~

Di dalam kelas rasanya aneh. Mata Emi yang masih merah itu membuatku merasa bersalah. Tapi…, aku nggak bersalah, kan? Riki memilihku. Aku juga menyukainya. Apa Riki yang memilihku itu salah?
Riki…, dia menyukaiku, kan?
Argh!! Bingung. Bingung. Bingung.
Apa yang harus aku lakukan?

“Hah? Kan, sudah aku bilang. Kanna percaya saja sama Riki.” Itu jawaban Mia saat aku tanya barusan.
Aku juga ingin begitu. Tapi, entah kenapa susah sekali.
“Ah! Uang jajanku ketinggalan di tas. Mia duluan saja, deh.”
“Eh, Kanna!”
Tanpa pikir panjang aku langsung berlari kembali ke kelas.
…kenapa ya, perasaanku nggak enak gini?
DUK!
“Ah, maaf…” aku meminta maaf ke orang yang barusan aku tabrak. Tapi…
“…Emi?” kenapa harus Emi? Ah, dia menagis lagi.
“Kamu! Karena kamu semuanya berantakan!” Emi berteriak di depan semua orang. Entah apa yang semua orang pikir tentangku saat ini.
Apa aku yang membuat Emi menangis? Apa karena aku semuanya jadi tidak bahagia. Aku tau Riki banyak yang suka. Mereka jauh lebih cantik dan kaya. Tapi Riki malah memilihku. Sudah pasti, ya… semuanya mengira aku berbuat curang. Mereka juga sepertinya jijik melihatku.
“Riki itu… dia nggak suka kamu tau!!” Emi berlari meninggalkanku dengan tenangisannya yang lebih keras.
“Jahat!” temannya menyusulnya.
Aku… nggak ngerti.

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Semua orang salah paham terhadapku. Bagaimana caranya agar mereka semua percaya? Nggak ngerti. Aku sama sekali nggak tau apa yang seharusnya aku lakukan.
Riki beneran nggak suka aku?
Nggak bisa kembali ke kelas. Mungkin aku bakal dihukum kalau masuk nanti. Tapi…, bukannya aku sekarang sedang di hukum? Aku yang membuat Emi menangis. Aku yang merebut cinta orang lain.
…Menyedihkan.
Aku sekarang yang menangis… pasti mereka tidak akan peduli. Seberapa banyak air mata yang aku teteskan, mereka pasti tidak akan mau mengerti.

Bel pulang sekolah berbunyi. Aku mendengar suara langkah kaki menuju ke arahku. Apa jangan-jangan Pak Guru? Aku mau dimarahi ya? Duh, mataku masih sembab begini.
“Kanna…”
Eh? Suara ini…
“Ri…ki…”

… TO BE CONTINUED …

No comments:

Post a Comment